Fenomena Antariksa 2017

Hasil gambar untuk antariksaRiska Novianti
      16516478
      1 PA 14

Hasil gambar untuk antariksa

Antariksa? Apasih antariksa itu? Antariksa itu adalah bagian alam semesta yang berada diluar atmosfer bumi. Nah bahasa kerennya antariksa itu "Outer Space".
Di antariksa ini terdapat debu berukuran antara 0,001 – 0,1 mm dengan kepadatan 1 gram per 500.000 km persegi berwarna gelap dan memantulkan cahaya matahari. Debu ini sering disebut zodiac.
Ada banyak benda langit yang terdapat di antariksa ini, ada planet, komet, meteorid, asteroid, dan masih banyak lagi.
Nah berikut ini adalah beberapa fenomena-fenomena antariksa di tahun 2017


  1. Planet
Hasil gambar untuk planet
Merkurius & Venus. Dua planet dalam ini akan berduet sebelum fajar menyingsing di langit timur. Di awal bulan Mei, Merkurius masih cukup rendah di ufuk. Akan tetapi, bersama Venus, keduanya kemudian menanjak naik di langit menuju titik elongasi barat maksimumnya sebelum kemudian secara perlahan-lahan kembali menuju Matahari.
Merkurius mencapai titik elongasi maksimumnya pada tanggal 18 Mei. Setelah itu, planet Merkurius akan tampak semakin rendah di langit sebelum kemudian menghilang dalam cahaya Matahari. Venus, si bintang kejora akan tetap menanjak naik di langit di sepanjang bulan Mei. Keduanya juga akan berpasangan dengan Bulan sabit tua. 

  1. Bulan
Awal bulan Mei akan ditandai dengan kehadiran Bulan sabit yang sedang menuju fase seperempat awal.
3 Mei. Bulan Kuartir Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari sambil menikmati kehadiran Jupiter dan Saturnus sepanjang malam, dan duo Merkurius dan Venus saat jelang fajar.
Hasil gambar untuk bulan11 Mei. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam. 13 Mei. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 406.210 km
  1. Hujan Meteor
4 Januari – Hujan Meteor Quadrantid, Tahun 2017 akan diawali oleh pertunjukkan hujan meteor Quadrantid di langit dari tanggal 28 Desember – 12 Januari. Puncak hujan meteor Quadrantid akan berlangsung tanggal 3 Januari 2017 pukul 22:00 WIB. Hujan meteor Quadrandtid tampak muncul dari rasi Bootes yang terbit pukul 03:00 WIB di arah timur laut. Saat malam puncak pengamat bisa menikmati setidaknya 120 meteor per jam. 
Hasil gambar untuk hujan meteor


  1. Rasi Bintang & Bima Sakti
Hasil gambar untuk Rasi Bintang & Bima SaktiAwal dan akhir bulan Mei menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam. Setelah Matahari terbenam, Bimasakti dapat diamati membentang dari Tenggara ke Barat laut. Jelang tengah malam, selendang Bima ini tampak membentang dari Timur Laut ke Barat Daya. Bintang Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Mayor, Betelguese dan Rigel di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, dan Rigel Kentaurus di rasi Centaurus sebagai panduan. Tengah malam, ada Rigel Kentaurus di rasi Centaurus, Spica di Virgo, Vega di rasi Lyrae, juga Arcturus di rasi Boötes yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

  1. Kampanye Langit Gelap
Hasil gambar untuk kampanye langit gelapDi bulan Mei, kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 17 – 26 Mei. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. 
  1. Gerhana
Hasil gambar untuk gerhana
Musim gerhana 2017 akan dimulai dengan Gerhana Bulan Penumbra dan Gerhana Matahari Cincin yang terjadi pada tanggal 11 dan 26 Februari 2017. Tahun ini, musim gerhana hanya diisi oleh 4 gerhana yang terdiri dari 2 gerhana Matahari dan 2 gerhana Bulan. Musim kedua gerhana di tahun 2017 akan terjadi bulan Agustus 2017 pada tanggal 7 dan 21 Agustus 2017. Pada tanggal 7 Agustus 2017, masyarakat Indonesia berkesempatan menikmati gerhana bulan sebagian dan pada tanggal 21 Agustus 2017 giliran masyarakat AMerika Serikat yang bisa menikmati gerhana Matahari total.

  1. Ekuinoks & Solatice
20 Maret – Ekuinoks, Matahari berada di ekuinoks atau di atas garis khatulistiwa. Lamanya siang dan malam menjadi sama yakni 12 jam. Bagi masyarakat di belahan bumi utara, tanggal 20 Maret merupakan Vernal Ekuinoks atau titik balik musim semi yang menandai awal musim semi. Di belahan Bumi selatan, ekuinoks di bulan Maret merupakan ekuinoks musim gugur yang menandai awal musim gugur.
21 Juni – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara;Winter Solstice – Belahan Selatan) Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Nah itu tadi adalah beberapa fenomena antariksa yang terjadi di tahun 2017 ini. Cukup menarik kan? Dan jangan lupa catat tanggalnya juga ya! Biar kamu ga ketinggalan untuk melihat betapa bagusnya fenomena-fenomena diatas. 

Source:









                                                                                                                               

0 komentar: