#SIP Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)



 A. Pengertian Sistem Informasi 

berbasis computer (CBIS)


ΓΌ  Menurut Rukun dan Hayadi (2018), Sistem informasi berbasis computer atau computer based information system (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
ΓΌ  Menurur Laudon dan Laudon (2008), sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak computer.
ΓΌ  Menurut Lubis (2014) sistem informasi berbasis komputer atau CBIS adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan beberapa atau seluruh tugasnya.
ΓΌ  Menurut Fatihudin dan Firmansyah (2012), computer based information system merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah data yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
ΓΌ  Menurut Fatta (2007) istilah Computer Based System Information (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi computer.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk pengolahan suatu data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

References: 

  1.  Laudon, J., & Laudon, K. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10 buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
  2.  Lubis, H. Z. (2014). Pengaruh sistem informasi berbasis komputer dan kepercayaan terhadap kinerja individual (stude empiris perbankan di kota Medan). JRAB: Jurnal riset akuntansi dan bisnis, 13(2). 
  3. Rukun, K., & Hayadi, B. H. (2018). Sistem informasi expert sistem. Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH.
  4. Fatihudin, D., & Firmansyah, A. (2019). Pemsaran jasa (strategi, mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan). Yogyakarta : Penerbit DEEPUBLISH
  5. Fatta, H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI 




B.  Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
v  Fokus Data (SIA/EDP)
Menurut Dewi dan Dharmaadiaksa (2017) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kumpulan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas dalam menyiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan pengolahan transaksi.  
Menurut Maharsi (2004) Electronic Data Processing (EDP) adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi.

v  Fokus Informasi (SIM)
Menurut Gaol (2012), Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah system informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.

v  Fokus pada Pendukung Keputusan (SPK)
Menurut Diana (2018), Sistem Pendukung Keputusan adalah berkaitan erat dengan sistem informasi atau model analisis yang dirancang untuk membantu para pengambil keputusan dan para professional agar mendapatkan informasi yang akurat. Beberapa definisi sistem pendukung keputusan yang lain menjabarkan system pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools computer yang terintegrasi yang mengijinkan seseorang pengambil keputusan untuk berinteraksi langsung dengan computer untuk menciptakan informasi yang berguna.
v  Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Menurut Ratnatarisza (2013), Otomatisasi Kantor adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan.

v  Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Menurut Rohman dan Fauzijah (2008) Sistem Pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrogaman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh parah ahli.

References:

  1. Diana. (2008). Metode dan aplikasi sistem pendukung keputusan. Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH.
  2. Dewi, N. L. A. A., & Dharmadiaksa, I. B. (2017). Pengaruh efektivitas SIA, pemanfaatan ti dan kemampuan teknis pemakai sia terhadap kinerja individu. E-jurnal akuntansi, 386-414.
  3. Gaol, C. J. L. (2012). Sistem informasi manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
  4. Maharsi, S. (2004). Pengaruh perkembangan teknologi informasi terhadap bidang akuntansi manajemen. Jurnal akuntansi dan keuangan, 2(2), 127-137.
  5. Ranatarisza, M.M. (2013). Sistem informasi akuntansi. Malang: UB Press.
  6. Rohman, F. F., & Fauzijah, A. (2008). Rancangan bangun aplikasi pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Jurnal fakultas hukum uii, 6(1).



C.  Lingkup Data
1.  Hirarki Data
Menurut Mulyani (2016), Hirarki Data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditunjukkan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik. Data bisa diorganisasikan menjadi 6 tingkatan yaitu :
a.   Bit, adalah unit terkecil dari data yang ada di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik sedangkan 1 mempunyai arus listrik.
b.   Byte, adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk suatu karakter.
c.   Field (elemen data), adalah karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.
d.   Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.
e.   File, adalah kumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.
f.    Database, adalah kumpulan data yang tersimpan dalam file-file.




2.  Penyimpanan Sekunder
a.   SASD (Penyimpanan Berurutan)
Menurut Suyanto (2005), sequential storage (penyimpanan berurutan) merupakan suatu organisasi atau penyusunan data disuatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan yang mengikuti catatan lain dalam suatu urutan tertentu.
b.   DASD (Penyimpanan Akses Langsung)
Menurut Yulia (2015) Penyimpanan akses Langsung adalah membaca data dalam urutan yang diperlukan tanpa harus memperhatikan bagaimana penyusunan secara fisik dari media penyimpanan data tersebut
3.  Pemrosesan Data
a.   Pemrosesan Batch
Menurut Hall (2007), Pemrosesan secara batch adalah sekelompok transaksi yang dikumpulkan dalam jumlah tertentu, dalam periode waktu tertentu, dan kemudian diproses bersamaan. proses transaksi secara batch dilakukan karena alasan efisiensi waktu. Jumlah jurnal transaksi yang banyak dengan pola jurnal yang seragam akanlebih efisien diproses secara batch. Proses ini bisa dilakukan secara harian, mingguan atau bahkan bulanantergantung pada skala perusahaan. Biasanya posting dilakukan secara batch jika transaksi sudah mencapai lebih dari 50.

b.   Pemrosesan Online
Menurut Sutabri (2005) metode ini mempunyai karakteristik tertentu, yaitu transaki yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Online processing terdiri dari sebuah program pemrosesan saja sedangkan pada batch processing dapat terdiri dari beberapa processing run.
c.   Sistem Real Time
Real Time Processing adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem online adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan online masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, online biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
Kelebihan Real Time Processing:
Ø  Pemrosesan real time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan. Sistem real time dengan terminal komputer yang terhubung dengan komputer pusat akan mengurangi atau malah menghilangkan hambatan-hambatan seperti keterlambatan beberapa hari antara pengambilan pesanan dan penagihan ke pelanggan.
Ø  Pemrosesan real time memberikan perusahaan keuntungan persaingan pada pasar. Dengan memelihara informasi persediaan, staf penjualan dapat menentukan dengan cepat bahwa terdapat persediaan di gudang. Informasi yang mutakhir yang disediakan melalui proses real time akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan, yang menyebabkan peningkatan penjualan.
Ø  Prosedur manual mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan kesalahan kritis, seperti nomor rekening yang salah, nomor persediaan yang tidak valid, dan salah dalam melakukan perhitungan harga. Program perbaikan yang dilakukan secara real time memperbolehkan untuk memperbaiki banyak tipe kesalahan yang mengidentifikasi dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasional.
Ø  Akhirnya, pemrosesan secara real time akan mengurangi pemakaian kertas. Kertas dokumen mahal untuk dibuat dan sering rusak. Dokumen elektronik sangat efisien, efektif, dan sangat berguna bagi jejak audit.


References:

  1. Mulyani, S. (2016). Analisis perancangan system informasi manajemen keuangan daerah: notasi pemodelan unified modeling language (uml). Bandung: Abdi Sistematika.
  2. Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Penerbit andi.
  3. Yulia, D.(2015). Bahan ajar sistem sinformasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  4. Hall, J. A., (2007). Sistem informasi akuntansi, Edisi 13. Jakarta: Penerbit Salemba empat
  5. Sutabri,T. ( 2005).  Sistem Informas manajemen. Yogyakarta: Cv Andi Offset