#SIP Proposal Perancangan Aplikasi Psikologi

Kepuasan Kerja

Latar Belakang

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap pekerjaan. Kepuasan kerja adalah keadaan emosionalpegawai yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja pegawai dan organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh pegawai (Martoyo, 2000). Wibowo(2013) juga menyatakan bahwa seseorang pasti ingin mendapatkan pekerjaan karena dengan bekerja ia mengharapkan mendapat imbalan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya. Tetapi seiring juga dengan mendapatkan imbalan saja mereka merasa belim cukup. Mereka ingin mendapatkan kepuasan dari pekerjaannya.  
Dalam suatu organisasi terciptanya suatu nilai kepuasan yang tinggi pada organisasi merupakan harapan bagi organisasi tersebut. Salah satu aspek yang sering digunakan untuk melihat kondisi suatu organisasi adalah melihat tingkat kepuasan kerja para anggotanya.
Dalam hal ini untuk mengukur kepuasan kerja seseorang dapat dilihat melalui indikator kepuasan kerja yang dikemukakan oleh Celluci, Anthony J dan David L De Vries (dalam Mas’ud, 2004). Indikator-indikator tersebut adalah:
  1. Kepuasan terhadap gaji, yaitu senang atau tidak senang karyawan akan gaji yang diterima.
  2. Kepuasan dengan promosi, yaitu sikap senang atau tidak senang karyawan akan promosi yang dilakukan perusahaan.
  3. Kepuasan terhadap rekan kerja, yaitu sikap senang atau tidak senang karyawan akan dukungan dari rekan kerjanya.
  4. Kepuasan terhadap supervisor, yaitu sikap senang atau tidak senang karyawan akan perlakuan dari pimpinan.


Dari indikator-indikator tersebut dapat dikembangkan menjadi aitem-aitem yang dapat menjadi alat ukur untuk mendapatkan hasil bagaimana tingkat kepuasan seseorang dalam pekerjaannya tersebut. Aitem-aitem yang sudah dikembangkan tersebut adalah:
  1. Perusahaan memberikan gaji sesuai dengan kinerja saya
  2. Gaji saya cukup mengingat tanggung jawab yang saya pikul
  3. Tunjangan yang saya terima dari perusahaan sesuai
  4. Perusahaan memberikan gaji tepat waktu
  5. Perusahaan dalam memberikan gaji tidak membedabedakan karyawan satu dengan karyawan lain
  6. Promosi sering terjadi di perusahaan saya
  7. Jika saya melaksanakan pekerjaan dengan baik maka saya akan dipromosikan di perusahaan
  8. Karyawan yang dipromosikan harus sesuai dengan syaratsyarat yang layak untuk dipromosikan
  9. Karyawan yang dipromosikan bisa dipertanggung jawabkan pada perusahaan
  10. Promosi diberikan pada karyawan yang berprestasi.
  11. Rekan kerja saya memberikan dukungan
  12. Rekan kerja bisa diajak bekerja sama dengan baik
  13. Rekan kerja terkadang mau mendengarkan keluh kesah saya dalam masalah pekerjaan
  14. Saya menikmati bekerja dengan teman teman kerja
  15. Rekan kerja saya dapat dipercaya dan memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan
  16. Supervisor/atasan mempunyai motivasi yang tinggi terhadap karyawan
  17. Supervisor/atasan tidak mengekang dalam pekerjaan
  18. Keadilan pimpinan terhadap karyawan
  19. Hubungan atasan dengan karyawan sangat baik
  20. Pimpinan perhatian terhadap karyawan 


       Agar lebih mudah dalam mengetahui kepuasan kerja para pegawainya maka akan dibuat sebuah aplikasi berbasis web yang berisi aitem-aitem diatas. Jadi saat suatu organisasi ingin mengetahui bagaimana kepuasan kerja para pegawainya mereka cukup meminta para pegawainya tersebut untuk mengisi data dan jawaban yang sudah disediakan oleh aplikasi tersebut.

Flowchart


Design Interface






References
  1. Mas’ud, Fuad. (2004). Survai Diagnosis Organisasional, Konsep & Aplikasi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  2. Martoyo dan Wibowo: http://eprints.ums.ac.id/37602/2/04.%20BAB%20I.pdf


#SIP Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)



 A. Pengertian Sistem Informasi 

berbasis computer (CBIS)


ü  Menurut Rukun dan Hayadi (2018), Sistem informasi berbasis computer atau computer based information system (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.
ü  Menurur Laudon dan Laudon (2008), sistem informasi berbasis komputer adalah sistem informasi untuk pemrosesan dan penyebaran informasi yang mengandalkan peranti keras dan lunak computer.
ü  Menurut Lubis (2014) sistem informasi berbasis komputer atau CBIS adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk melaksanakan beberapa atau seluruh tugasnya.
ü  Menurut Fatihudin dan Firmansyah (2012), computer based information system merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah data yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
ü  Menurut Fatta (2007) istilah Computer Based System Information (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi computer.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sebuah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk pengolahan suatu data menjadi suatu informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

References: 

  1.  Laudon, J., & Laudon, K. (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10 buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
  2.  Lubis, H. Z. (2014). Pengaruh sistem informasi berbasis komputer dan kepercayaan terhadap kinerja individual (stude empiris perbankan di kota Medan). JRAB: Jurnal riset akuntansi dan bisnis, 13(2). 
  3. Rukun, K., & Hayadi, B. H. (2018). Sistem informasi expert sistem. Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH.
  4. Fatihudin, D., & Firmansyah, A. (2019). Pemsaran jasa (strategi, mengukur kepuasan dan loyalitas pelanggan). Yogyakarta : Penerbit DEEPUBLISH
  5. Fatta, H. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI 




B.  Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
v  Fokus Data (SIA/EDP)
Menurut Dewi dan Dharmaadiaksa (2017) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kumpulan sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertugas dalam menyiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan pengolahan transaksi.  
Menurut Maharsi (2004) Electronic Data Processing (EDP) adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada transaksi organisasi.

v  Fokus Informasi (SIM)
Menurut Gaol (2012), Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah system informasi yang selain melakukan pengolahan transaksi yang sangat berguna untuk kepentingan organisasi, juga banyak memberikan dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.

v  Fokus pada Pendukung Keputusan (SPK)
Menurut Diana (2018), Sistem Pendukung Keputusan adalah berkaitan erat dengan sistem informasi atau model analisis yang dirancang untuk membantu para pengambil keputusan dan para professional agar mendapatkan informasi yang akurat. Beberapa definisi sistem pendukung keputusan yang lain menjabarkan system pendukung keputusan sebagai sekumpulan tools computer yang terintegrasi yang mengijinkan seseorang pengambil keputusan untuk berinteraksi langsung dengan computer untuk menciptakan informasi yang berguna.
v  Fokus Pada Komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Menurut Ratnatarisza (2013), Otomatisasi Kantor adalah semua sistem elektronik formal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi kepada dan dari orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan.

v  Fokus Konsultasi (Sistem Pakar)
Menurut Rohman dan Fauzijah (2008) Sistem Pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrogaman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh parah ahli.

References:

  1. Diana. (2008). Metode dan aplikasi sistem pendukung keputusan. Yogyakarta: Penerbit DEEPUBLISH.
  2. Dewi, N. L. A. A., & Dharmadiaksa, I. B. (2017). Pengaruh efektivitas SIA, pemanfaatan ti dan kemampuan teknis pemakai sia terhadap kinerja individu. E-jurnal akuntansi, 386-414.
  3. Gaol, C. J. L. (2012). Sistem informasi manajemen. Jakarta: PT Grasindo.
  4. Maharsi, S. (2004). Pengaruh perkembangan teknologi informasi terhadap bidang akuntansi manajemen. Jurnal akuntansi dan keuangan, 2(2), 127-137.
  5. Ranatarisza, M.M. (2013). Sistem informasi akuntansi. Malang: UB Press.
  6. Rohman, F. F., & Fauzijah, A. (2008). Rancangan bangun aplikasi pakar untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak. Jurnal fakultas hukum uii, 6(1).



C.  Lingkup Data
1.  Hirarki Data
Menurut Mulyani (2016), Hirarki Data merupakan pengorganisasian data menjadi hirarki-hirarki atau tingkatan tertentu. Pengorganisasian ini ditunjukkan agar data bisa diatur dengan baik sehingga bisa menghasilkan suatu informasi yang baik. Data bisa diorganisasikan menjadi 6 tingkatan yaitu :
a.   Bit, adalah unit terkecil dari data yang ada di representasikan dengan nilai 0 dan 1, dimana nilai 0 berarti tidak mempunyai arus listrik sedangkan 1 mempunyai arus listrik.
b.   Byte, adalah kumpulan dari bit-bit yang membentuk suatu karakter.
c.   Field (elemen data), adalah karakter yang membentuk sekelompok data atau angka.
d.   Record, adalah sekumpulan field yang saling berhubungan.
e.   File, adalah kumpulan record yang berhubungan dengan objek tertentu.
f.    Database, adalah kumpulan data yang tersimpan dalam file-file.




2.  Penyimpanan Sekunder
a.   SASD (Penyimpanan Berurutan)
Menurut Suyanto (2005), sequential storage (penyimpanan berurutan) merupakan suatu organisasi atau penyusunan data disuatu medium penyimpanan yang terdiri dari suatu catatan yang mengikuti catatan lain dalam suatu urutan tertentu.
b.   DASD (Penyimpanan Akses Langsung)
Menurut Yulia (2015) Penyimpanan akses Langsung adalah membaca data dalam urutan yang diperlukan tanpa harus memperhatikan bagaimana penyusunan secara fisik dari media penyimpanan data tersebut
3.  Pemrosesan Data
a.   Pemrosesan Batch
Menurut Hall (2007), Pemrosesan secara batch adalah sekelompok transaksi yang dikumpulkan dalam jumlah tertentu, dalam periode waktu tertentu, dan kemudian diproses bersamaan. proses transaksi secara batch dilakukan karena alasan efisiensi waktu. Jumlah jurnal transaksi yang banyak dengan pola jurnal yang seragam akanlebih efisien diproses secara batch. Proses ini bisa dilakukan secara harian, mingguan atau bahkan bulanantergantung pada skala perusahaan. Biasanya posting dilakukan secara batch jika transaksi sudah mencapai lebih dari 50.

b.   Pemrosesan Online
Menurut Sutabri (2005) metode ini mempunyai karakteristik tertentu, yaitu transaki yang terjadi secara segera dan langsung digunakan untuk memutakhirkan file induk. Online processing terdiri dari sebuah program pemrosesan saja sedangkan pada batch processing dapat terdiri dari beberapa processing run.
c.   Sistem Real Time
Real Time Processing adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem online adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan online masih dalam skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, online biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
Kelebihan Real Time Processing:
Ø  Pemrosesan real time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan. Sistem real time dengan terminal komputer yang terhubung dengan komputer pusat akan mengurangi atau malah menghilangkan hambatan-hambatan seperti keterlambatan beberapa hari antara pengambilan pesanan dan penagihan ke pelanggan.
Ø  Pemrosesan real time memberikan perusahaan keuntungan persaingan pada pasar. Dengan memelihara informasi persediaan, staf penjualan dapat menentukan dengan cepat bahwa terdapat persediaan di gudang. Informasi yang mutakhir yang disediakan melalui proses real time akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan, yang menyebabkan peningkatan penjualan.
Ø  Prosedur manual mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan kesalahan kritis, seperti nomor rekening yang salah, nomor persediaan yang tidak valid, dan salah dalam melakukan perhitungan harga. Program perbaikan yang dilakukan secara real time memperbolehkan untuk memperbaiki banyak tipe kesalahan yang mengidentifikasi dan meningkatkan efektifitas serta efisiensi operasional.
Ø  Akhirnya, pemrosesan secara real time akan mengurangi pemakaian kertas. Kertas dokumen mahal untuk dibuat dan sering rusak. Dokumen elektronik sangat efisien, efektif, dan sangat berguna bagi jejak audit.


References:

  1. Mulyani, S. (2016). Analisis perancangan system informasi manajemen keuangan daerah: notasi pemodelan unified modeling language (uml). Bandung: Abdi Sistematika.
  2. Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Penerbit andi.
  3. Yulia, D.(2015). Bahan ajar sistem sinformasi manajemen. Yogyakarta: Deepublish
  4. Hall, J. A., (2007). Sistem informasi akuntansi, Edisi 13. Jakarta: Penerbit Salemba empat
  5. Sutabri,T. ( 2005).  Sistem Informas manajemen. Yogyakarta: Cv Andi Offset

#SIP Sistem Informasi Psikologi



Sistem Informasi Psikologi. Apa sih Sistem Informasi Psikologi itu? Sebelum kita membahas apa itu Sistem Informasi Psikologi mari kita membahas mengenai apa itu Sistem, Informasi dan Psikologi itu sendiri.
Yang pertama adalah sistem. Apa sih sistem itu? Dibawah ini saya akan menjelaskan apa itu sistem berdasarkan pendapat beberapa tokoh.
1.     Menurut FutzGerald (dalam Hutahaean, 2015), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedure yang saling berhubungan. Berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran yang tertentu.
2.    Menurut Gaol (2008), sistem adalah hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.    Menurut Anggraeni dan Irviani (2017), sistem adalah kumpulan orang yang saling bekerja sama dengan dengan ketentuan-ketentuan aturan yang sistematis dan terstruktur untuk membentuk satu kesatuan yang melaksanakan suatu fungsi untuk mencapai tujuan.
4.    Menurut Jogianto (dalam Hutahaean, 2015) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
5.    Menurut Kusrini (2007), sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu.
Nah berdasarkan apa yang sudah dikemukakan oleh tokoh-tokoh diatas kita dapat membuat kesimpulan bahwa sistem itu adalah suatu jaringan kerja atau kumpulan dari elemen-elemen yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Lalu yang kedua adalah informasi. Informasi itu sendiri apa sih? Nah di bawah ini juga akan dijelaskan apa itu informasi menurut beberapa tokoh.
1.     Menurut Gaol, (2008) informasi adalah segala sesuatu yang bermanfaat untuk mengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.    Menurut Arif (2019), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
3.    Menurut Kusrini dan Kuniyo (2007), informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber.
4.    Menurut Sarosa (2009) informasi adalah data yang sudah mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat keputusan.
5.    Menurut Sutabri (2012) informasi adalah data yang telah diklasifisikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Setelah membaca apa itu informasi menurut beberapa tokoh di atas bisa disimpulkan bahwa informasi itu adalah suatu data yang telah diolah dan mengalami pemrosesan sedemikian rupa sehingga lebih berguna bermanfaat bagi penerimanya  untuk mengambil sebuah keputusan dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Dan yang terakhir adalah psikologi. Di bawah ini juga akan dijelaskan apa sih psikologi itu sendiri.
1.      Menurut Wade dan Tavris (2007), Psikologi adalah displin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta cara perilaku dan proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme dan lingkungan eksternal.
2.     Menurut Sit (2017), psikologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku, tindakan, atau proses mental dan pikiran , diri, atau kepribadian yang terkait dengan proses mental.
3.     Menurut Jahja (2015), psikologi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengkaji tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan.
4.     Menurut Garden Murphy (dalam Khairani, 2016) psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.
5.     Menurut Wilhelm Wundt (dalam Faizah & Effendi, 2018), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menyelidiki pengalaman yang timbul dalam diri manusia, seperti pengalaman pancaindra, merasakan sesuatu, berpikir, berkehendak, dan bukan mempelajari pengalaman yang di luar diri manusia.
Setelah membaca pengertian-pengertian psikologi di atas, bisa dimpulkan bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari perilaku, tindakan, proses mental dan pengalaman yang timbul dalam diri manusia.
Setelah kita mengetahui apa itu sistem, informasi, dan psikologi dapat kita simpulkan bahwa Sistem Informasi Psikologi adalah suatu elemen-elemen yang saling berhubungan mengenai suatu data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat bagi penerimanya dalam kaitannya mengenai ilmu yang mempelajari perilaku, tindakan, proses mental dan pengalaman yang timbul dalam diri manusia.

Struktur Biopsikologi, Inovasi dan Teknologi Psikologi


Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.

Hubungan antara biopsikologi dan psikologi
Biopsikologi adalah ilmu yang membahas antara aspek biologi dan aspek psikologi yang dalam hal ini secara khusus berobjek pada manusia. Sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang porilaku manusia dan proses mentalnya. 

Maka hubungan antara biopsikologi dan psikologi itu sendiri adalah mengenai aspek yang berbeda pada objek yang sama.

Penerapan Teknologi dalam Bidang Psikologi
E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensi psikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahulu dilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukan intervensi psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counseling adalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkait dengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapi online menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untuk menggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi. Perbedaan antara komunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakan tantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara langsung).

Bentuk lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah program SPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalam mempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi ini dalam membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalah data secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketika seseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metode kuantitatif. Dalam penelitian jumlah subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karena untuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagai respondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah diperoleh untuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya tampung manusia jika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan terjadi kelelahan, hasil yang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi dalam pelaksanaanya, dengan aplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika di olah secra manual dapat teratasi.

Sumber: 

Penemuan Unsur atau Senyawa Terbaru yang Berguna Bagi Kehidupan Makhluk Hidup

16516478
 1 PA 14

Dampak Kemajuan IPTEK dibidang Ekonomi, Sosial dan Budaya

      16516478
      1 PA 14
Hasil gambar untuk dampak kemajuan iptek terhadap kebudayaan
Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan  membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.

Berikut ini adalah dampak dari kemajuan IPTEK dalam bidang:
  1. Bidang Ekonomi
Hasil gambar untuk ekonomi
Ekonomi adalah kebutuhan manusia, maka sipa yang dapat menguasai perekonomian, dialah yang memegang kekuasaan. Pada saat mata pencaharian utama manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang kekuasaan. Sedangkan ketika industri memegang peranan penting dalam ekonomi maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan segala kebutuhan manusia. Sekarang kaum kapitalis industrialis telah banyak mengembangkan usahanya hingga melampaui batas negaranya yang disebut Multi National Corporation ( MNC ). Kadang – kadang perusahaan perusahaan multinasional ini di negara – negara berkembang ikut serta menentukan politik pemerintahan.
Perusahaan besar semacam itu tidak mungkin berkembang tanpa dukungan teknologi walaupun sebagian penduduk dunia masih hidup di bawah garis kemiskinan namun sebagian besar sudah dapat merasakan manfaat dipergunakannya teknologi modern, karena kebutuhan hidupnya dapat dengan mudah diperoleh dengan harga yang relative lebih murah. Cara pembayarannya pun dapat dilakukan dengan tunai atau kredit. 
Pada bidang ekonomi, kemajuan IPTEK dapat dirasakan, hal ini terbukti karena saat ini banyak orang-orang yang kehidupannya makin sejahtera berkat usahanya dalam bidang IPTEK. Sebagai Contoh, kita dapat membuat software game yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat terutama pada anak-anak. Selain itu, kita dapat memanfaatkan media elektronik lainnya untuk mengembangkan usaha kita. Dengan teknologi, kita juga dapat mempromosikan usaha-usaha kita 🙂
Dengan demikian, dapat kita simpulkan dampak positif dari IPTEK dalam bidang Ekonomi :
ü  Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Tinggi
ü  Terjadinya Industrialisasi
ü  Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi, akan meningkatkan baik dari teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. investasi dan reinvestasi berlangsung secara besar-besaran, sehingga produktivitas dunia ekonomi semakin meningkat. Di masa depan, akan segera muncul teknologi bisnisyang memungkinkan konsumen melakukan kontak langsung dengan pabrik. Jadi, kita tidak perlu lagi pergi ke toko untuk membeli barang tersebut. 
ü  Persaingan dalam dunia kerja, akan menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan tenaga kerja.
ü  Mampu menjadikan produk kedokteran menjadi komoditri

Dampak negatifnya, antara lain :
ü  Terbukanya pasar bebas, memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri yang masuk dan dengan harga yang lebih murah, dapat mengurangi rasa kecintaan kita terhadap produk dalam negeri.
ü  Terjadinya pengangguran bagi individu yang tidak memiliki skill dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan
ü  Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan. Misalnya : konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental “instant”.
ü  Apabila tidak update dengan IPTEK yang semakin maju, kita akan dipermainkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang sangat ahli dibidangnya (misalnya : hacker)

  1. Bidang Sosial
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Kebutuhan manusia akan pangan sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dalam bidang pertanian. Sedangkan kebutuhan akan komunikasi dipengaruhi oleh teknologinya, seperti media cetak, media elektronik selain untuk berkomunikasi, juga dapat memperluas wawasan. 
Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka memungkinkan orang hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari angka – angka yang menunjukan bahwa pekerja di pabrik atau perusahaan terus meningkat sedangkan bekerja di sector pertanian makin menurun. 
Nilai social juga berubah. Pada masa lalu orang merasa bahwa menjadi pegawai negeri dinilai lebih tinggi status sosialnya dibandingkan para pedagang atau pengusaha. Sekarang menjadi pengusaha atau karyawan pabrik dianggap sebagai tenaga professional yang mempunyai nilai status yang tinggi. 
Makin berkembangnya teknologi menyebabkan industri memproduksi barang secara massal juga meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif seperti peniruan atau pemalsusan merek dagang dan sebagainnya. Kian majunya masyarakat yang dibarengi dengan peningkatan jumlah penduduk, menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. 

Dampak Positif :
ü  Meningkatkan rasa percaya diri kemajuan ekonomi di negara-negara Asia melahirkan fenomena yang menarik. Perkembangan dan kemajuan ekonomi telah meningkatkan rasa percaya diri dan ketahanan diri sebagai suatu bangsa akan semakin kokoh. Bangsa-bangsa Barat tidak lagi melecehkan bangsa-bangsa di Asia.
ü  Tekanan, kompetisi yang tajam, di pelbagai aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirkan generasi yang disiplin, tekun, dan pekerja keras.
ü  keefektifan biaya dan waktu. Misalnya saat mengajar, kini telah ada teknologi pembelajaran secara online, jadi guru atau dosen tidak perlu repot untuk datang ke sekolah atau kampus, cukup menerangkan pelajaran lewat media internet kepada anak muridnya.
ü  Masyarakat tidak perlu lagi membeli koran untuk mengetahui informasi mengenai berita, cukup dengan membuka internet, kita sudah dapat membaca berita melalui media online, dan tidak mengeluarkan biaya.

Dampak Negatifnya :
Hasil gambar untuk dampak kemajuan iptek
ü  Kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll sebagai media porstitusi yang sudah jelas dapat merusak moral para generasi muda.
ü  Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong-menolong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
ü  Manusia menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita tidak perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut.

  1. Bidang Budaya
Budaya atau kebudayaan adalah kerangka acuan bagi perilaku masyarakat pendukungnya yang berupa nilai-nilai (kebenaran, keindahan, keadilan, kemanusiaan, dll) yang berpengaruh sebagai kerangka untuk membentuk pandangan hidup manusia yang relatif menetap dan dapat dilihat dari warga budaya itu untuk menentukan sikapnya terhadap berbagai gejala dan peristiwa kehidupan. 
Hasil gambar untuk kemajuan iptek bidang budayaBudaya dapat berwujud tiga hal, yaitu idea tau gagasan, tingkah laku atau tindakan dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia. Jadi budaya mempunyai pengertian yang luas.
Seperti telah diuraikan di atas, teknologi dan industri mempunyai dampak positif dan negatif. Karena itu hendaknya teknologi secara efektif mampu memerangi kemiskinan, keterbelakangan dan menjamin kemajuan bagi bangsa manusia. Manusia juga perlu sadar bahwa orang menciptakan sesuatu bukan untuk menghancurkan, melainkan untuk kesejahteraan umat.
Jadi, bagaimana IPTEK mempengaruhi masyarakat dalam kebudayaan, itu semua tergantung pada diri masyarakatnya sendiri. Masyarakat harus selektif dan dapat bersifat kritis terhadap perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Hendaknya kita menggunakan teknologi tersebut seperlu dan sepentingnya kita saja, jangan karena teknologi, semua menjadi terlupakan, baik itu waktu, kewajiban beribadah, sosialisasi di masyarakat sekitar, dll.

Dampak Positif :
ü  Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya. 
ü  Kemampuan individu dalam mencari dan mengumpulkan data untuk bahan diskusi dapat mereka dapatkan dengan cepat dan akurat melalui media berbasis teknologi.

Dampak Negatif :
ü  Penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Haltersebut dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang bobrok dan tak berkualitas sedikitpun.

Source: